A BOOK WITH BROWN Cover Part 1
Suatu hari tinggallah seorang raja yang sedang duduk termenung di balkon kerajaan. Udara siang yang begitu menyengat, membuat sang Raja tak berniat untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Kini kerjaan sedang memasuki musim kemarau yang begitu panjang. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, musim kemarau kali ini hampir memasuki bulan ke 5.
Raja merasa gelisah memikirkan nasib rakyatnya. Warga sudah mulai mengeluhkan sumur-sumurnya yang mengering, bahkan sungai-sungai di kerjaan nampak menyusut. Hasil panen yang amat buruk, membuat ketersediaan pangan kerjaanpun berkurang.
“Huft.” desah nafas sang raja menggambarkan keputusasaannya. Sang Raja bingung harus berbuat apa. Sejak beberapa hari ini, Raja begitu murung, raut wajahnya tak lagi segagah mahkota di kepalanya. “Sepertinya aku harus menyegarkan kepalaku, agar bisa menemukan solusi atas masalah yang sedang melanda kerajaan.” gumam sang Raja seraya memandangi kerjaannya dari atas balkon.
Pikiran sang Raja melayang jauh ke angkasa. Memandangi langit biru yang hanya dipenuhi oleh awan putih, dia berharap bahwa kehidupan rakyatnya akan secerah langit di angkasa.
Keesokan harinya
Sang Raja telah bersiap untuk melakukan perjalanan. Kali ini dia meminta pada prajuritnya agar tidak mendampingi perjalanannya. Sang Raja hanya ingin pergi bersama dengan Ratu tercinta. Dengan berat hati, pengurus kerajaan mengabulkan permohonan sang Raja.
Perjalanan Raja hanya ditemani oleh sang Ratu dan kuda putih kesayangannya. Semua mata memandang Raja dan Ratu, kala mereka berjalan diantara kerumunan rakyat. Ada rakyat yang tersenyum seraya melambai kearah pimpinan kerjaan.
Adapula yang memanggil-manggil sang Raja, dan ada juga yang hanya asyik dengan dunianya. Raja dan Ratu itu hanya tersenyum seraya melambaikan tangannya, menyambut dengan hangat sapaan rakyatnya.
Tak lama kemudian, sang Raja dan Ratupun akhirnya bertandang di sebuah sungai yang letaknya berada di perbatasan antara kerjaannya dengan kerajaan Adipati. Sang Raja membantu Ratu untuk turun dari kudanya, dan mengajaknya mendekati sungai.
Mata sang Raja terpana mendapati sungai dengan air yang begitu melimpah ruah. Sungai yang berada di tengah hutan, dimana keberadaannya bahkan tidak begitu diketahui oleh banyak orang.
#30DWC #30DWCJILID20 #DAY22 #SALAMLITERASI #AYOMENULIS #AYOMEMBACA #30DWCJILID20DAY22
0 Response to "A BOOK WITH BROWN Cover Part 1"
Posting Komentar